Jakarta – BPJS Kesehatan meraih 9 penghargaan internasional dari International Social Security Association (ISSA). Indonesia menjadi satu-satunya yang meraih 9 penghargaan, di acara yang dihadiri lebih dari 40 negara kawasan Asia Pasifik ini. ISSA Good Practice Award ini diberikan tiga tahun sekali untuk tiap kawasan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan, penghargaan ini menjadi penyemangat kerja seluruh jajaran. Semangat dan hasil kerja jajaran menentukan keberlanjutan program bagi seluruh warga Indonesia.
“Kami berharap institusi ini memberi prestasi dan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara,” katanya dalam rilis yang diterima detikHealth, Selasa (2/10/2018).
Penghargaan itu mencakup aspek kepesertaan, iuran, sistem informasi hingga mekanisme mengefektifkan pembayaran kepada fasilitas kesehatan. Tiga diantaranya memperoleh penghargaan istimewa atau Special Mention yaitu, implementasi Manajemen Risiko sesuai panduan ISSA, optimalisasi Jaminan Kesehatan Nasional melalui Program Kader JKN, dan Aplikasi Mobile JKN.
Fachmi mengatakan, sistem jaminan sosial wajib dikembangkan seluruh negara Asia Pasifik termasuk Indonesia. Sebagai negara berkembang, sistem jaminan sosial adalah instrumen investasi bangsa khususnya bidang kesehatan.
Investasi kesehatan untuk rakyat akan otomatis meningkatkan produktivitas negara. Menurut Fachmi, Efek program JKN-KIS telah memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Termasuk angka harapan hidup bagi seluruh warga Indonesia.
Daftar penghargaan BPJS Kesehatan:
1. Certificates of Merit With Spesial Mention:
a. Implementation of integrated risk management in line with ISSA Guidelines to manage the National Health Social Security programme.
b. Involving the society to care about social health care through Kader JKN Programme.
c. Mobile JKN: A one-stop solution for social security health services at people’s fingertips.
2. Certificates of Merit:
a. Commitmend-based capitation as Indonesia’s model for performance-based payment system for primary care providers: Resolving the challenges of implementing the KBK Scheme in Indonesia’s National Health Social Security Program.
b. Customer Service Time Index and Customer Voice Integrated System CSTI-SUPEL)
c. DEFRADA (Deteksi Potensi Fraud dengan Analisa Data Klaim) The Development of a fraud detection tool in hospital service.
d. Ease of registration for National Health Social Security through Fast Track.
Health Facilities Information System (HFIS) for better contracting accountability and more effective referral system.
e. Implementing digital claim hospital verification in National Health Social Security in Indonesia.
3. Attestation:
a. Optimizing the principle of mutual cooperation through a family bill in the Social Health Insurance Fund