Lebak- Pemerintah Kabupaten Lebak bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) akan melakukan pemasangan alat pendeteksi gempa dan tsunami di blol Cimandiri Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak.
Pemasangan alat dilakukan lantaran berdasarkan hasil pengkajian para ahli geologi blok Cimandiri atau Sesar Cimandiri menjadi titik temu lempengan Australia dan Selat sunda yang akan berpotensi guncangan lebih besar.
Kepala pelaksana BPBD Lebak Kaprawi membenarkan akan dilakukan pemasangan alat pendeteksi gempa dan Tsunami di Blok Cimandiri. Ia mengaku alat pendeteksi merupakan produk lokal dari Universitas Indonesia.
“UI yang pasang minta difasilitasi oleh kita, nanti sekitar Minggu depan,”kata Kaprawi kepada awak media, Rabu (10/10/2018).
Menurutnya, pemasangan alat bertujuan untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa ketika bencana alam gempa bumi bahkan tsunami melanda Kabupaten Lebak.
“Sejauh ini masyarakat kita sudah paham mengenai tata cara tanggap darurat, ketika gempa sedikit saja mereka langsung mengevakuasi diri masing-masing dan mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,”jelasnya.
Sementara Komandan tanggap darurat BPBD Lebak Budi Santoso mengaku langkah Pemerintah Kabupaten Lebak untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa akibat bencana alam sudah dilakukan secara non struktural yakni dengan melakukan pelatihan satu tahun dua kali terhadap warga.
“Kita pindah-pindah di daerah yang rawan diberikan pelatihan mengantisipasi,”katanya.
Ia mengakui Kabupaten Lebak terdapat Sesar mandiri dimana tempat pertemuan lempengan Australia dan selat Sunda sehingga antisipasi juga harus dilaksanakan sedini mungkin.
“Kita juga ada shelter untuk mengantisipasi, memang sejauh ini Kabupaten Lebak masih dalam tahap aman,”jelasnya.