Lebak- Forum Silaturahmi Pondok Pesantren atau FSPP Kabupaten Lebak menargetkan akan membangun 28 pondok pesantren setiap triwulan atau tiga bulan. Pembangunan sendiri rencananya akan dilaksanakan dengan cara swadaya.
Ketua FSPP Lebak Ade Bujhaerimi mengatakan bukan hanya pembangunan 28 Pondok Pesantren baru setiap triwulan, pemberdayaan ekonomi pesantren juga akan dimaksimalkan selama 5 tahun kedepan.
“Kita pun akan melaksanakan gerakan infak di internal pengurus FSPP. Harapannya, tiap tiga bulan sekali FSPP dapat membangun 28 pesantren baru dengan dana dari swadaya para kiyai,”kata Ade kepada awak media usai menggelar acara pelantikam pengurus FSPP Lebak periode 2019-2024 di Pendopo Bupati Lebak, Kamis, 2 Mei 2019.
Menurutnya, FSPP sendiri mengapresiasi komitmen pemerintah daerah terhadap dunia pesantren di Lebak, dimana setiap tahun, Pemkab Lebak mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan pondok pesantren dan insentif pimpinan pondok pesantren di daerah.
Berdasarkan catatan, sambung Ade, Pemkab mengalokasikan anggaran Rp2,5 miliar untuk pembangunan sarana belajar santri di 50 pesantren. Bahkan, pemerintah juga mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp1,3 miliar untuk insentif pimpinan pondok pesantren.
“Perhatian Pemkab Lebak terhadap dunia pesantren cukup besar. Karena itu, kami pengurus FSPP berjanji akan mendukung program percepatan pembangunan. Dengan harapan, Lebak menjadi daerah maju dan sejahtera,”jelasnya.
Ade berharap, ke depan bantuan untuk pesantren terus ditingkatkan, sehingga pesantren yang menerima bantuan pemerintah lebih banyak lagi.
“Kami memaklumi kondisi keuangan daerah yang terbatas. Karena itu, kita ingin ada penambahan bantuan secara bertahap. Tentunya jika APBD Lebak mengalami peningkatan yang signifikan,” jelasnya.
Bupati Iti Octavia Jayabaya berpesan kepada pengurus FSPP Lebak yang baru dilantik untuk melanjutkan program kerja pengurus sebelumnya. Dia yakin, di bawah pimpinan kiyai muda FSPP Lebak akan mampu mengemban amanah selama lima tahun ke depan. Apalagi, kaum milenial yang ada di kepenguruasan FSPP memiliki semangat dalam berkarya dan berinovasi dalam memajukan pesantren di bumi seribu madrasah.
“Program gerakan infak dan pemberdayaan ekonomi pesantren harus direalisasikan,” harapnya.