Lebak- Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebak mengklaim minat masyarakat untuk jadi transmigran di wilayah ini sangat tinggi. Namun minat masyarakat tersebut harus terhalang oleh kouta program transmigrasi yang sangat minim.
Kepala Disnakertrans Lebak Maman Suparman mengatakan kouta transmigrasi tahun ini sangatlah minim, tahun ini saja kouta untuk Provinsi Banten hanya sebanyak 25 Kartu Keluarga (KK). Kouta tersebut nantinya akan dibagi untuk 5 Kabupaten/Kota.
“Memang setiap tahunnya, banyak warga Lebak yang mendaftar untuk mengikuti program transmigrasi. Namun karena kuotanya minim, maka warga Lebak yang tertarik untuk ikut transmigrasi, tidak bisa didaftarkan karena kuotanya terbatas,”kata Maman kepada awak media, Rabu (12/9/2018).
Menurutnya, program transmigrasi ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam program ini para transmigran diharapkan dapat memulai suatu kehidupan baru dengan tekun.
Adapun persyaratan untuk menjadi seorang transmigran adalah sehat jasmani rohani, tidak tergabung dalam organisasi terlarang, dan bersungguh-sungguh.
“Ini merupakan peluang berlian, dimana masyarakat yang tadinya tidak mempunyai apa-apa bisa mendapatkan peluang untuk berkembang di daerah Kabupaten lain,” ujarnya.
Sementara,Kasi tranamigrasi Lebak, Yoyon Mulyana mengatakan, di tahun 2018 ini ada 15 KK yang sudah mendaftar, karena kuotanya terbatas maka sisanya hanya bisa menunggu untuk menunggu kuota di tahun 2019 mendatang. Terlebih sisa pendaftar tunggu ini kebanyakan menginginkan ke daerah Kalimantan, Sumatra Utara karena selama ini sudah banyak progresnya ketimbang untuk Kabupaten Balemo yang baru pertama kalinya.
Yoyon mengaku, para transmigran asal Kabupaten Lebak tahun ini akan ditempatkan di Boalemo, Provinsi Gorontalo. Para transmigran nantinya akan mendapatkan 1 unit rumah permanen dengan luas pekarangan 500 meter persegi, 2 hektar tanah yang nantinya akan digarap untuk dijadikan area perkebunan ataupun area usaha lainnya, dan suplai kebutuhan pokok oleh pemerintah selama satu tahun penuh.
“Hal tersebut akan disiapkan oleh pemerintah kepada masyarakat Kabupaten Lebak yang ingin dan bersungguh-sungguh memulai usaha atau kehidupan baru di daerah luar. Tentunya ini semua gratis, tanpa dipungut biaya apapaun,” katanya.
Para transmigran sebelum berangkat akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu di Bandung. Selain itu, para transmigran juga nantinya akan di bekali bibit unggul oleh Disnakertrans Lebak sebagai modal untuk tani.
“Untuk kelima KK yang akan penempatan transmigrasi di Kabaupaten Balemo, itu akan di berangkat sekitar akhir tahun ini,” pungkasnya.