Pemerintah Kabupaten Lebak
Bekerja Dengan Hati

Dirjen Kebudayaan RI Klaim FSM 2018 Tingkatkan Kadar Humanisme

0 564
Lebak- Direktur jenderal (Dirjen) Kebudayaan Republik Indonesia meminta ajang festival seni Multatuli (FSM) 2018 mampu meningkatkan nilai-nilai humanisme. Pasalnya diera saat ini musuh terbesar bagi bangsa Indonesia tidak lagi angkatan bersenjata dari negara lain melainkan Egoisme, Material dan Individualisme.
Hilman Farid mengatakan Gagasan Multatuli mengenai kemerdekaan, harmoni, kesederajatan, keberagaman dan kemanusiaan harus mampu dimanifestasikan dalam lalu lampah dan hubungan antar sesama.
“Ini acara pertama yang kita laksanakan dengan pemkab Lebak untuk meningkatkan nilai humanisme dan menyurutkan perpecahan yang mulai terjadi di masyarakat,”kata Hilman kepada awak media usai membuka FSM 2018 di Museum Multatuli, Kamis (6/9/2018).
Menurutnya, even FSM akan diangkat dalam program Indonesia sehingga mampu menampilkan objek kemajuan kebudayaan berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan, secara orsinil dan mempunyai karateristik berbeda dengan even-even yang lain.
“Kita lihat saja, jika acara ini sukses maka akan kita laksanakan tiap tahun,”tegasnya.
Sementara Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan FSM 2018 akan berlangsung hingga 9 September 2018 dengan beberapa rangkaian kegiatan dimana dalam maksud dan tujuan nya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa musuh utama bangsa saat ini bukan lagi angkatan bersenjata.
“Kita harus berjuang untuk melawan penjajahan yang sudah bertransformasi pada wujud kemiskinan dan kebodohan,”katanya.
Iti mengaku FSM 2018 ini merupakan salah  satu cara untuk meneguhkan komitmen sekaligus ikhtiar masyarakat Lebak untuk mampu memakai jalan panjang yang akan ditempuh.
Bupati nyentrik ini juga membeberkan rangkaian acara FSM 2018 dimana akan dimulai dengan kegiatan bedah buku Puisi ‘Multatuli’ yang dilanjutkan dengan Seri diskusi Historia , Festival kesenian tradisi, Festival teater,  simposium pasca kolonial, Pameran sejarah kopi, dan hiburan lainnya hingga Karnaval kerbau.
” Ini salah satu cara untuk mendongkrak sektor wisata melalui budaya , kita ingin masyarakat Lebak tidak lupa sejarah melainkan belajar dari sejarah yang ada agar kabupaten Lebak berkembang dengan semestinya,”pungkasnya.

Leave A Reply

Bekerja Dengan Hati

Bagaimana Pendapat Anda tentang Informasi pada Website ini?

Call Now ButtonLebakSiaga 112